Jurnal Penyesuaian


Setelah disusun neraca saldo, suatu perusahaan dagang perlu membuat jurnal penyesuaian. Mengapa harus disesuaikan? Hal ini dikarenakan neraca saldo belum memberikan informasi mengenai saldo yang sebenarnya dan belum lengkap untuk semua akun.

Jurnal penyesuaian perlu dibuat agar akunakun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, dan pendapatan serta modal yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian terdiri atas dua bentuk seperti di bawah ini.

  1. Jurnal penyesuaian untuk transaksi yang belum dicatat.
  2. Jurnal penyesuaian untuk mengoreksi saldo akun yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.

Dalam sebuah perusahaan dagang, jurnal penyesuaian yang biasanya dilakukan adalah:

  1. pemakaian beban dibayar di muka;
  2. pemakaian aktiva tetap;
  3. pengakuan beban terutang; dan
  4. penyesuaian persediaan.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan contoh dengan mengacu pada siklus akuntansi perusahaan dagang PT Angkasa Raya. Perhatikan contoh jurnal penyesuaian pada PT Angkasa Raya berikut ini.

  1. Jurnal Penyesuaian untuk Pemakaian Beban Dibayar di Muka
    1. Perlengkapan
      1. Perlengkapan toko Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan toko selama bulan Januari 2006 sebesar Rp420.000,00. Neraca saldo PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006 menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Toko adalah Rp970.000,00. Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan awal sebesar Rp900.000,00 ditambah dengan pembelian perlengkapan toko sebesar Rp70.000,00 pada bulan tersebut. Tanggal 31 Januari perusahaan dagang menghitung nilai perlengkapan toko yang digunakan sebesar Rp420.000,00. Selisih antara saldo perlengkapan menurut neraca saldo dengan nilai perlengkapan yang dipakai adalah Rp550.000,00 (Rp970.000,00 – Rp420.000,00). Dengan demikian nilai sebesar Rp550.000,00 merupakan nilai perlengkapan toko yang sebenarnya. Sedangkan nilai Rp420.000,00 harus dicatat sebagai beban.
      2. Perlengkapan kantor Pada tanggal 31 Januari 2006 pemakaian perlengkapan kantor selama bulan Januari 2006 sebesar Rp200.000,00. Neraca saldo PT Angkasa Raya pada tanggal 31 Januari 2006 menunjukkan bahwa saldo akun Perlengkapan Kantor adalah Rp480.000,00. Saldo ini berasal dari nilai perlengkapan awal sebesar Rp400.000,00 ditambah dengan pembelian perlengkapan toko sebesar Rp80.000,00 pada bulan tersebut.
    2. Asuransi Dibayar di Muka Pada tanggal 31 Januari 2006 diperoleh informasi dari bagian pembukuan bahwa asuransi dibayar di muka yang telah menjadi beban bulan Januari 2006 sebesar Rp500.000,00. Beban tersebut dibebankan pada bagian penjualan Rp350.000,00 dan kepada bagian administrasi dan umum sebesar Rp150.000,00. Jurnal penyesuaian untuk premi asuransi yang telah jatuh tempo tidak berbeda dengan jurnal penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan. Saldo akun Asuransi Dibayar di Muka pada neraca saldo adalah jumlah premi asuransi yang belum jatuh tempo pada awal bulan ditambah dengan pembayaran premi yang dilakukan pada bulan Januari 2006.
  2. Jurnal Penyesuaian untuk Aktiva Tetap Pembebanan beban yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap dicerminkan dalam penyusutan. Pada akhir periode akuntansi pembebanan beban penyusutan yang belum dicatat, akan mengakibatkan nilai akun aktiva tetap tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
  3. Jurnal Penyesuaian untuk Beban Gaji Upah dan gaji yang telah menjadi hak pegawai tetapi belum saatnya dibayar merupakan utang bagi perusahaan. Utang serta beban tersebut yang belum dicatat, sehingga perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian.
  4. Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan Persediaan barang dagang adalah stok barang yang masih ada yang belum terjual. Persediaan barang dagang dalam akuntansi dibedakan menjadi persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir. Pencatatan jurnal penyesuaian untuk persediaan pada perusahaan dagang tergantung pada sistem akuntansi persediaan yang digunakan. Berikut ini dua sistem akuntansi persediaan.
    1. Sistem Persediaan Periodik (Phisik) Menggunakan sistem periodik, jurnal penyesuaiannya dilakukan secara berkala biasanya pada akhir periode akuntansi. Ada dua pendekatan untuk mencatat jurnal penyesuaian barang dagang dengan sistem periodik yaitu: pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.
    2. Sistem Persediaan Perpetual Jika menggunakan sistem persediaan perpetual maka jurnal penyesuaian dilakukan pada saat barang dagangan dibeli atau dijual. Pada materi ini kita menggunakan sistem persediaan periodik dengan pendekatan ikhtisar laba-rugi dan pendekatan harga pokok penjualan.

    Bentuk jurnal penyesuaiannya sebagai berikut.

    1. Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Ikhtisar Laba-Rugi Apabila jurnal penyesuaiannya menggunakan pendekatan ikhtisar labarugi maka hanya menyesuaikan persediaan barang dagang pada awal dan akhir periode.
      1. Persediaan barang dagang awal Setiap akhir periode akuntansi, persediaan barang dagang awal disesuaikan dengan cara mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi dan mengkredit akun Persediaan Barang Dagang. Penyesuaian persediaan barang dagang awal dimaksudkan untuk memindahkan akun persediaan barang dagang awal dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan juga untuk me-nol-kan akun Persediaan Barang Dagang awal. Saldo awal persediaan barang dagang harus dinolkan karena Persediaan Barang Dagang awal dianggap sudah terjual dan telah menjadi bagian dari harga pokok penjualan.
      2. Persediaan barang dagang akhir Penyesuaian persediaan barang dagang akhir pada akhir periode akuntansi dilakukan dengan mendebit akun Persediaan Barang Dagang dan mengkredit akun Ikhtisar Laba-Rugi. Maksudnya adalah memindahkan akun persediaan barang dagang akhir dari akun riil menjadi akun Laba-Rugi dan mengurangi harga pokok barang yang dijual. Selain itu juga untuk menampilkan persediaan barang dagang akhir di neraca karena barang tersebut masih ada.
    2. Jurnal Penyesuaian dengan Pendekatan Harga Pokok Penjualan Pencatatan persediaan barang dagang dengan pendekatan harga pokok penjualan (HPP) akan melibatkan akun-akun Persediaan Barang Dagang, akun Pembelian, akun Beban Angkut Pembelian, akun Retur Pembelian dan Pengurangan Harga, dan akun Potongan Pembelian. Penyusunan jurnal penyesuaiannya seperti berikut ini.
      1. Persediaan barang dagang awal Persediaan barang dagang awal merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan.
      2. Pembelian Pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan.
      3. Beban angkut pembelian. Beban angkut pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan.
      4. Retur pembelian dan pengurangan harga Retur pembelian dan pengurangan harga merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang.
      5. Potongan pembelian Potongan pembelian merupakan unsur dari himpunan harga pokok penjualan yang menyebabkan harga pokok penjualan berkurang.
      6. Persediaan barang dagang akhir Persediaan barang dagang akhir dicatat didebit sedangkan harga pokok penjualan dikredit sehingga mengurangi harga pokok penjualan.

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *