Tidak ada istilah terlambat melakukan sesuatu untuk masa depan yang lebih baik atau untuk berprestasi. Kesuksesan seseorang dalam berprestasi dipengaruhi oleh berbagai aspek lahiriah dan batiniah secara seimbang. Kekayaan materi juga merupakan salah satu sarana membuat perjalanan seseorang menuju berprestasi. Kesuksesan hidup juga termasuk kesehatan pikiran dan tubuh, energi dan semangat hidup, pemenuhan hubungan, kebebasan untuk berkreasi dan berinovasi, stabilitas emosi dan jiwa, rasa sejahtera, kedamaian pikiran dan kebahagiaan. Pengalaman hidup juga mendukung terwujudnya seseorang meningkat prestasi hidupnya.
Kesuksesan berprestasi tidak ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan umur. Bahkan banyak di antara orang yang sukses berprestasi besar di dunia ini pendidikan akademisnya rendah dan umurnya relatif muda. Di sini faktor penentu utamanya adalah motivasi dan pengembangan potensi yang dimiliki. Seseorang dapat sukses dalam berprestasi apabila ia dapat bekerja sebaik-baiknya; dapat menggunakan segala kemampuan pemberian Tuhan dan dapat bersikap positif.
Dalam mewujudkan prestasi seseorang juga menghadapi persaingan. Dengan adanya persaingan, manusia akan terpacu untuk menggali dan memanfaatkan kreaktivitas pikiran dan kekuatannya serta giat bekerja/berusaha untuk menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa, termasuk pelayanannya, dengan lebih menarik, lebih efektir, dan lebih efisien, sehingga produk yang dihasilkan itu dapat bersaing.
Dengan adanya persaingan, maka terciptalah peningkatan kualitas kehidupan manusia. Untuk meningkatkan prestasi seseorang khususnya pelajar harus memiliki konsep yaitu pola hidup tertib diri dan disiplin diri.
Tertib diri berarti semua perilaku sehari-hari harus sesuai dengan aturan, baik aturan yang dibuat sendiri maupun aturan yang dibuat bersama, misal belajar tertib, makan tertib, tidur tertib, olahraga tertib, dan sebagainya. Untuk membiasakan diri hidup tertib kita sebagai pelajar harus membuat jadwal kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Contoh jadwal jam 04.30 bangun, bagi pemeluk agama Islam sholat subuh, jam 05.00 masak atau merapikan rumah, dan sebagainya sampai akan tidur.
Sebagai pelajar harus melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya dengan menggunakan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga kualitas sumber daya manusia akan meningkat. Sumber daya manusia meningkat dapat mengantisipasi perkembangan dan kemajuan globalisasi yang melanda dunia saat ini. Dan sebagai pelajar harus banyak belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta keahliannya.
Tertib dan disiplin apabila dikembangkan akan memperoleh hasil atau prestasi yang memuaskan. Selain tertib dan disiplin pelajar harus memapu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Potensi diri menjadi pondasi dasar untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar dan berkualitas. Keunggulan harus dimiliki setiap individu agar dapat menjawab tantangan era global saat ini.
Keunggulan yang harus dimiliki setiap individu dalam era saat ini adalah keunggulan mentalitas, moralitas, dan spiritual yang baik. Dengan moralitas, mentalitas, dan spiritualitas yang baik akan membentuk kepribadian seseorang.
Keunggulan diri akan sempurna apabila dibekali kekuatan pengungkit yaitu cita-cita masa depan. Cita-cita masa depan memberi energi bagi setiap individu untuk belajar, beraktivitas dan melakukan apapun untuk kesejahteraan masa depan. Cita-cita yang tidak disertai perbuatan dan sebuah keyakinan untuk bisa mencapai tujuan tersebut, sama halnya telah mengalami setengah kegagalan. Maka keyakinan dalam mewujudkan prestasi diri harus mendapat tempat dalam diri kita. Jadi keyakinan menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan cita-cita atau prestasi.
Untuk itu sebagai pelajar harus melaksanakan tugasnya yaitu:
- Dalam melaksanakan tugas semua potensi yang dimiliki pada diri kita, kemampuan dan keterampilan kita digunakan secara maksimal.
- Miliki semangat tinggi karena sadar bahwa semangat yang tinggi akan mencapai hasil yang maksimal.
- Taat dan siap melakukan pekerjaan apapun yang ditugaskan oleh guru atau sekolah.
- Melaksanakan tugas dengan niat yang ikhlas dan tulus.
- Menganggap tugas yang diberikan kepadanya sebagai kepercayaan dan bukan beban.
Sebagai pelajar harus mampu meningkatkan prestasi diri dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu pelajar harus memiliki keterampilan, kemampuan, dan pengalaman keterampilan hidup. Selain itu kita perlu belajar kepada orang lain yang memiliki kelebihan.
Belajar tidak harus di dalam kelas, tetapi di mana saja kita bisa belajar, dari buku, dari lingkungan, di dalam kantor, dalam pabrik, di jalan, yang penting kita dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.
Konsep ini mendorong kita selalu belajar dan berlatih sehingga kualitas kehidupan meningkat. Konsep ini secara otomatis dan berkesinambungan menjadi proses pelatihan, pendidikan dan pemberdayaan diri sehingga kemampuan berprestasi yang rendah akan meningkat.
Terdapat lima
kualitas yang perlu kita jaga dan pertahankan dalam kehidupan sebagai seorang yang berprestasi (Amir Tengku Ramly 2006: 33-34) yaitu:
- Kualitas belajar Kualitas studi dan karir meliputi lulus dengan nilai terbaik bagi diri sendiri, belajar sesuai jalur sukses pribadi, mencintai prestasi baik di dunia belajar maupun masyarakat, masuk sekolah atau instansi yang mampu mewujudkan cita-cita, mempunyai spesialisasi keahlian, memiliki semangat dan kepribadian sejati dalam kompetensi belajar, menemukan peluang yang menguntungkan, mengelola hidup dengan baik, mampu menuangkan ide, melakukan investasi secara bijaksana, melihat peluang dibalik aktivitas dan peristiwa, menjadi bos atas diri sendiri dan berani mengambil risiko.
- Kualitas harmonisasi keluarga Kualitas harmonisasi keluarga meliputi memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, memiliki hasrat menjadi figur yang bisa diteladani, dan mempunyai pasangan hidup yang mendukung impian dan cita-cita di masa depan.
- Kualitas hubungan sosial Kualitas hubungan sosial meliputi memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan berinteraksi secara wajar dan bermanfaat.
- Kulaitas iman dan takwa Kualitas iman dan takwa antara lain rohani yang tenang dan terkendali, bersikap jujur pada diri sendiri dan orang lain, mempunyai disiplin yang tinggi dan memiliki iman atau spiritual yang kuat.
- Kualitas kesehatan jasmani dan rohani Kualitas kesehatan jasmani dan rohani meliputi fisik yang sehat, hidup hemat, sehat dan bersahaja, belajar dan bekerja lebih giat dari sebelumnya.
Dalam mencapai prestasi ada kebiasaan-kebiasaan hidup yang merusak peningkatan prestasi kebiasaan adalah perilaku, baik sadar maupun tidak disadari dikerjakan secara berulangulang. Kebiasaan mempunyai nilai subjektif yang tinggi.
Kebiasaan tidak baik akan membawa akibat negatif pada peningkatan prestasi dan lingkungan.