Aplikasi basis data disusun untuk menjembatani perbedaan pandangan antara end-user dan naïve user, yang dibuat khusus untuk dapat digunakan oleh para pemakai akhir (end-user). Aplikasi ini berisi sejumlah operasi (menu) yang sesuai dengan aktifitas nyata yang dilakukan oleh end-user. Selanjutnya operasi ini akan diterjemahkan oleh aplikasi tersebut menjadi sejumlah operasi basis data yang dapat dikenali oleh DBMS.
Terdapat dua model hubungan DBMS dan aplikasi basis data :
DBMS Terpisah dengan Aplikasi
Aplikasi tidak berinteraksi langsung dengan basis data, tapi melalui DBMS sebagai perantara. Bahkan DBMS bisa melakukan aktifitas sendiri yang bisa ditangkap oleh aplikasi. Contoh DBMS : MS SQL Server, Oracle, CA-OpenIngres, Sybase, Informix, IBM DB2. Cocok untuk aplikasi yang single-user atau standalone, dengan beban kerja yang ringan.
DBMS Menyatu dengan Aplikasi
Aplikasi basis data yang dibuat menyatu dengan DBMS pada saat pemakaiannya. Dalam model ini, aplikasi basis data berada ‘dibawah’ DBMS (menjadi sub-ordinate), sehingga DBMS harus diaktifkan lebih dulu sebelum menjalankan aplikasi. Contoh DBMS : dBase III+, FoxBase, FoxPlus, CA-Clipper, MS-Access. Cocok untuk aplikasi yang multi-user, dengan beban kerja yang berat.