Konstruksi Busi

Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder koil pengapian, setelah melalui rangkaian tegangan tinggi akan dikeluarkan diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan elektroda sisi (elektroda negatif) busi berupa percikan bunga api.

Tujuan adanya busi dalam hal ini adalah untuk mengalirkan pulsa atau arus tegangan tinggi dari tutup (terminal) busi ke bagian elektroda tengah ke elektroda sisi melewati celah udara dan kemudian berakhir ke masa (ground).

Busi merupakan bagian (komponen) sistem pengapian yang bisa habis, dirancang untuk melakukan tugas dalam waktu tertentu dan harus diganti dengan yang baru jika busi sudah aus atau terkikis. Continue reading

Perawatan Berkala Sistem Kelistrikan

Jadwal perawatan berkala sistem kelistrikan sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknyarentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).

Tabel 1 di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem kelistrikan yang sebaiknya dilaksanakandemi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai. Continue reading

Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan

Peringatan Umum

  1. Baterai mengeluarkan gas-gas yang gampang meledak, jauhkan dari api dan sediakan ventilasi yang cukup ketika mengisi baterai.
  2. Hindari kulit atau mata kontak dengan cairan elektrolit baterai karena dapat menyebabkan luka bakar.
  3. Selalu matikan kunci kontak sebelum memutuskan hubungan antar komponen listrik.
  4. Baterai dapat rusak jika diisi kelebihan atau kurang, apalagi dibiarkan tidak diisi dalam jangka waktu yang lama. Continue reading

Tipe Sistem Pengapian pada Sepeda Motor

Secara umum tipe sistem pengapian pada sepeda motor dibagi menjadi:

  1. Sistem Pengapian Konvensional (menggunakan contact breaker/platina)
    1. Sistem Pengapian Dengan Magnet (Flywheel Generator/ Magneto Ignition System)
    2. Sistem Pengapian Dengan Baterai (Battery And Coil Ignition System)
  2. Sistem Pengapian Electronic (Electronic Ignition System)
    1. Sistem Pengapian Semi-Transistor (Dengan Platina)
    2. Sistem Pengapian Full Transistor (Tanpa Platina)
    3. Sistem Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition) Continue reading

Tipe Busi

Terdapat beberapa macam tipe busi, diantaranya:

  1. Busi Tipe Standar (Standard Type) Busi dengan ujung elektroda tengah saja yang menonjol keluar dari diameter rumah yang berulir (threaded section) disebut busi standar. Ujung insulator (nose insulator) tetap berada di dalamnya (tidak menonjol). Tipe busi ini biasa-nya cocok untuk mesin-mesin dengan tahun pem-buatan lebih tua Tipe busi ini biasa-nya cocok untuk mesin-mesin dengan tahun pem-buatan lebih tua. Continue reading

Kondensor

Saat arus primer mengalir akan terjadi hambatan pada arus tersebut, hal ini disebabkan oleh induksi diri yang terjadi pada waktu arus mengalir pada kumparan primer. Induksi diri tidak hanya terjadi pada waktu arus primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer diputuskan oleh platina saat mulai membuka.

Pemutusan arus primer yang tiba-tiba pada waktu platina membuka, menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan primer. Induksi diri tersebut, menyebabkan sehingga arus prima tetap mengalir dalam bentuk bunga api pada celah kontak. Continue reading

Platina

CONTACT BREAKER atau Platina pada sistem pengapian berfungsi untuk memutushubungkan tegangan baterai ke kumparan primer. Platina bekerja seperti switch (saklar) yang menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan memutuskan aliran listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan.

Gambar Konstruksi platina

Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina kearah kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih jauh maka platina akan kembali pada posisi menutup demikian seterusnya.

Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke rangkaian primer sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi magnet. Saat platina membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang dengan tibatiba. Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder. Continue reading