Kajian Dasar Sistem


Sistem tidak lain juga merupakan sebuah obyek yang dapat diamati secara fisik maupun non fisik, obyek fisik adalah komponen–komponen yang membangun obyek secara wujud (tangible) yang dapat ditangkap langsung oleh inderawi manusia, sedangkan obyek non fisik adalah unsur yang bekerja atau beraktivitas didalam komponen-komponen pembangun sistem yang bersifat tak berwujud (intangible), sehingga sistem dapat diamati dalam dua pendekatan, yaitu:

  1. Pendekatan fisik (physical approach), merupakan rangkaian interaksi dari unsur–unsur yang membentuk sistem untuk mendukung tercapainya sebuah tujuan tertentu.
  2. Pendekatan non fisik (activity approach), merupakan suatu jaringan kerja dari aktivitas-aktivitas yang saling berinteraksi menyatu dalam sebuah kesatuan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari 2 (dua) pendekatan diatas maka dapat diambil pengertian bahwa sistem merupakan rangkaian interaksi dari unsur–unsur yang melakukan aktivitas dalam satu kesatuan jaringan kerja dengan sasaran yang diarahkan dalam mencapai sebuah tujuan tertentu, adapun unsur–unsur yang membangun sistem akan menunjukkan karakteristik dari sistem itu sendiri sebagai identitas yang spesifik, sedangkan peran aktivitas dari unsurnya akan menunjukkan fungsi dari sistem itu sendiri.

Sebagai contoh “Sistem Belajar Mengajar (SBM)”, unsur-unsur yang membangun terdiri atas siswa, guru, sarana dan pra sarana, dimana setiap unsur ini melakukan peran aktivitasnya masing–masing dalam satu kesatuan jaringan kerja artinya dikatakan guru kalau ada siswa atau sebaliknya dan baik guru maupun siswa membutuhkan sarana pra sarana berupa papan tulis, kapur, kurikulum dsb., ketemunya peran aktivitas antar unsur membentuk kejadian dan kejadian inilah yang menunjukkan fungsi dari sistem itu sendiri, dalam hal SBM ini kejadiannya adalah Proses Belajar Mengajar (PBM) sehingga sistem ini mempunyai fungsi untuk enyelenggaraan kegiatan belajar mengajar maka diberi nama Sistem Belajar Mengajar.

Sehingga didalam memahami sistem, lebih utama memandang pada aktivitas yang terjadi pada setiap unsurnya dibanding dengan unsur fisiknya sendiri sebab yang difahami bukan personil guru namun peran aktivitas dari guru itu sendiri yakni mengajar dan setelah selesai mengajar/mendidik bukan disebut sebagai guru lagi, kalau dia didalam bis kota maka disebut penumpang dan kalau dia didalam rumah maka dia disebut sebagai ibu rumah tangga atau kepala keluarga, maka bisa jadi unsur fisik sama namun peran aktivitas berbeda, secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *