CDM dan PDM


CDM (Conceptual Data Model)

CDM  adalah  model  yang  dibuat  berdasarkan  anggapan  bahwa  dunia  nyata  terdiri dari  koleksi  obyek-obyek  dasar  yang  dinamakan  entitas  (entity)  serta  hubungan (relationship)  antara  entitas-entitas  itu.  Biasanya  CDM  direpresentasikan  dalam bentuk Entity Relationship Diagram (Hanif Ramadhani, 2010-2011). Adapun manfaat penggunaan CDM dalam perancangan database :

  1. Memberikan   gambaran   yang   lengkap   dari   struktur   basis   data yaitu   arti, hubungan, dan batasan-batasan
  2. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.

Penggunaan CDM dalam perancangan database memberikan beberapa manfaat, di antaranya adalah memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data, yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasannya. Selain itu, CDM juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.

Dengan menggunakan CDM, desainer database dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang struktur basis data yang akan dibuat. CDM dapat membantu desainer untuk memahami hubungan antara entitas dan memvisualisasikan struktur basis data secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu menghindari kesalahan dalam perancangan basis data yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam pengoperasian sistem.

PDM (Physical Data Model)

Selain CDM, terdapat juga PDM (Physical Data Model) yang merupakan model lain yang digunakan dalam perancangan basis data. PDM menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel dalam PDM mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

PDM Merupakan  model  yang  menggunakan  sejumlah  tabel  untuk  menggambarkan  data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

PDM biasanya digunakan untuk menggambarkan detail teknis dari basis data, seperti tipe data, indeks, dan kunci asing. PDM juga dapat digunakan untuk membuat skema basis data secara otomatis dengan menggunakan perangkat lunak khusus. Namun, sebelum membuat PDM, perlu dibuat CDM terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian antara desain basis data dengan kebutuhan bisnis.

Penggunaan CDM dan PDM seringkali dilakukan secara berurutan. Pertama-tama, CDM dibuat untuk menggambarkan struktur basis data secara keseluruhan. Kemudian, PDM dibuat untuk menggambarkan detail teknis dari basis data tersebut. Dengan demikian, penggunaan CDM dan PDM dapat membantu desainer database untuk membuat basis data yang lebih efisien dan mudah dioperasikan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *