Penyusunan basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, yaitu :
Redundansi data
Yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada beberapa file basis data yang semestinya tidak diperlukan. Akan mengakibatkan proses updating lebih lama dan memungkinkan terjadinya inconsistency data
Contoh :
- File Mahasiwa –> Nama text(20), Nomhs text(10), alamat text(40)
- File KRS –> Nama text(20), Nomhs text(10), Jml_Mtk integer
- File Dosen –> NIK text(10), Nama text(30), Gol text(4), Gapok double
Inkonsistensi data
Yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data atau update data. Akan mengakibatkan kesalahan pada hasil pengolahan basis data yang tidak sesuai dengan fakta. Contoh : pada file mahasiswa dan krs diatas
Isolasi data untuk standarisasi
Disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data yang tersebar dalam beberapa file, hal ini menyulitkan programmer untuk mengambil dan menyimpan data. Contoh : akan sulit apabila data tersimpan dalam format text, BASIC, dll
Banyak pemakai (multi user)
Basis data dapat diakses oleh beberapa pemakai secara simultan, karena data yang diolah tidak bergantung dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data
Masalah keamanan (security)
Pada prinsipnya file basis data hanya boleh diakses oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang.
Pembatasan dapat dilakukan melalui DBMS atau program aplikasi
Masalah integritas (integrity)
Untuk menjaga agar unjuk kerja sistem tetap dalam pengendalian penuh. Secara teknis maka ada kunci primer yang menghubungkan beberapa file yang saling berkaitan
Masalah kebebasan data (independence)
Basis data yang dirancang hendaknya tidak bergantung pada program aplikasi yang dibangun
Sehingga apabila ada perubahan thd field, tidak perlu merubah programnya