Arsitektur Sistem Pakar


Sistem Pakar

Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi (Inference mechanism). Selain itu ada pada beberapa sistem pakar yaitu fasilitas penjelasan (explanation facilitry) (Martin dan Oxman, 1988).

Basis Data Sistem Pakar

Antar muka pengguna adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan sistem. Basis data sistem pakar berisi pengetahuan setingkat pakar pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan dan menyelesaikan masalah. Basis data ini terdiri dari dua elemen dasar yaitu :

  1. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.
  2. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.

Pengetahuan

Pengetahuan ini dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah dan sumber pengetahuan lain. Fasilitas akuntansi pengetahuan merupakan perangkat lunak yang menyadiakan fasilitas dialog diantara pakar dengan sistem. Fasilitas akuisisi ini digunakan untuk memasukkan fakta–fakta dan kaidah–kaidah sesuai dengan perkembangan ilmu, meliputi proses pengumpulan, pemindahan dan perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi (buku,dll), yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan basis pengetahuan (knowledge base). Mekanisme inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berfikir manusia. Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi. Ada 4 type penjelasan yang digunakan dalam sistem pakar yaitu (Schnupp, 1989):

  1. Penjelasan mengenai jejak aturan yang menunjukkan status konsultasi.
  2. Penjelasan mengenai bagaimana sebuah keputusan diperoleh.
  3. Penjelasan mengapa sistem menanyakan suatu pertanyaan.
  4. Penjelasan mengapa sistem tidak memberikan keputusan seperti yang dikehendaki pengguna

Memori kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta–fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi fakta–fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konnsultasi.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *