Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa (FT UNY, 2004), yaitu :
- POST (Power-On Self-Test)
- Diagnosa umum (routine)
- Diagnosa mencari dan mengatasi kerusakan
Langkah-langkah Power-On Self-Test (POST)
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan Power-On Self-Test (POST). POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi masalah, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
- Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
- Pesan kesalahan : pesan singkat dalam Bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan masalahnya)
- Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Pesan kesalahan selama POST
- Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin tampak.
- Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
- Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan tes berikutnya.
- Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
- Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
- Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.